Dana | Am_Am | Arga

Laki-laki, 20 tahun

Malang, Indonesia

Terkadang pelajaran itu tidak didapat dari diri sendiri, namun dari pengalaman orang lain, sehingga kita dapat merenung pada diri sendiri untuk menjadi orang dewasa dan punya masa depan yang cerah seperti dirinya yang kita sayang.
::
Start
Ardboy Corporation
Shutdown

Navbar3

Search This Blog

Saturday, 29 November 2014

Berbeda untuk bersama


Lelaki sama halnya dengan perempuan; jika terlanjur jatuh dan mencinta, sangat sulit untuk lupa; jika terlampau banyak memintal rasa, sangat sulit untuk mendua.

Perlu dicatat bahwa sememangnya lelaki terlahir dengan keadaan kehilangan; sedangkan perempuan terlahir dengan utuh meskipun satu bagian. Seiring waktu, ada dari mereka yang mencari dengan bermodal peta dari Tuhan -yaitu Quran-; sebagian lain mencuri karena bisikkan setan -yaitu pacaran-

Lelaki pada dasarnya perlu untuk merasa dibutuhkan; sedangkan perempuan merasa perlu untuk dicintai. Bersebab itu, muncullah suatu simpulan penelitian bahwa lelaki cenderung lebih banyak menggunakan logika; sedangkan perempuan cenderung lebih banyak menggunakan perasaan.

“Lelaki mengambil resiko dengan berani ditolak; sedangkan perempuan dengan menunggu” (Adnan Dede Haris/Kaskus).

Jika suatu saat gen perjuangan dari lelaki bertemu dengan gen cinta dari perempuan, dan melaksanakan satu perjanjian, maka lengkap sudah bagian dari lelaki yang Tuhan hilangkan, sang rusuk.

Jika suatu saat logika sang lelaki bertemu dengan perasaan si perempuan, maka jadilah perasaan yang berlogika; atau logika yang berperasaan. Terserah.







Sumber : http://tausiyahku.com/berbeda-untuk-bersama
Baca Dong --►

Wednesday, 22 October 2014

Bacalah untuk Kalian Para Wanita yang Baik Hatinya



Sore itu sembari menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar. Kulihat seseorang yang berpakaian rapi, berjilbab dan tertutup sedang duduk disamping masjid. Kelihatannya ia sedang menunggu seseorang juga. Aku mencoba menegurnya, mengucapkan salam, sembari berkenalan.

Dan akhirnya pembicaraan sampai pula pada pertanyaan itu. “Antum sudah menikah?”.
“Belum ”, jawabku datar.

Kemudian wanita berjubah panjang (Akhwat) itu bertanya lagi “kenapa?”
Pertanyaan yang hanya bisa ku jawab dengan senyuman. Ingin kujawab karena masih hendak melanjutkan pendidikan, tapi rasanya itu bukan alasan.

“Mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya.
“Menunggu suami” jawabnya pendek.

Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya-tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya “Mbak kerja di mana?”

Entah keyakinan apa yang membuatku demikian yakin jika mbak ini memang seorang wanita pekerja, padahal setahu ku, akhwat-akhwat seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga.

“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi” jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati.

“Kenapa?” tanyaku lagi.
Dia hanya tersenyum dan menjawab “karena inilah PINTU AWAL kita wanita karir yang bisa membuat kita lebih hormat pada suami” jawabnya tegas.

Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya tersenyum.
Saudaraku, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat para wanita yang Insya Allah hanya ingin didatangi oleh laki-laki yang baik-baik dan sholeh saja.

“Saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7 juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari dan es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Kamu tahu kenapa ?

Waktu itu jam 7 malam, suami saya menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Setibanya dirumah, mungkin hanya istirahat yang terlintas dibenak kami wanita karir. Ya, Saya akui saya sungguh capek sekali ukhty. Dan kebetulan saat itu suami juga bilang jika dia masuk angin dan kepalanya pusing. Celakanya rasa pusing itu juga menyerang saya. Berbeda dengan saya, suami saya hanya minta diambilkan air putih untuk minum, tapi saya malah berkata, “abi, umi pusing nih, ambil sendiri lah !!”.

Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya.

Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya (kami memang berkomitmen untuk tidak memiliki khodimah)? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci. Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini? Bukankah abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga.

Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi demam, tinggi sekali panasnya. Saya teringat perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air putih saja saya membantahnya. Air mata ini menetes, air mata karena telah melupakan hak-hak suami saya.”

Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yang di usapnya.

“Kamu tahu berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700 rb/bulan. Sepersepuluh dari gaji saya sebulan. Malam itu saya benar-benar merasa sangat durhaka pada suami saya.

Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya dengan ikhlas dari lubuk hatinya. Setiap kali memberikan hasil jualannya, ia selalu berkata “Umi, ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah-mudahan Umi ridho”, begitulah katanya. Saat itu saya baru merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong dan durhaka pada nafkah yang diberikan suami saya, dan saya yakin hampir tidak ada wanita karir yang selamat dari fitnah ini”

“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu sering begitu susah jika tanpa harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya” Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara.

“Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua, dan saudara-saudara saya justru tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Sesuai dugaan saya, mereka malah membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan yang lain.”

Aku masih terdiam, bisu mendengar keluh kesahnya. Subhanallah.

“Kak, bukankah kita harus memikirkan masa depan ? Kita kerja juga kan untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini mahal. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah.

Salah kakak juga sih, kalo mau jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak, Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya kembali mengalir, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat.

“antum tau, saya hanya bisa menangis saat itu. Saya menangis bukan karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, Demi Allah bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya sudah DIPANDANG RENDAH olehnya.

Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia ?

Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam hari ?Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya ?Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan ?
Bagaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah di hadapannya hanya karena sebuah pekerjaaan ?
Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya.

Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya.
Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya.
Saya berharap dengan begitu saya tak lagi membantah perintah suami saya. Mudah-mudahan saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. Saya bangga dengan pekerjaan suami saya ukhty, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan seperti itu.
Disaat kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tetapi suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya.

Bukan masalah pekerjaannya, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami/istri kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku. Mengambil tas laptopnya, bergegas ingin meninggalkanku.
Kulihat dari kejauhan seorang laki-laki dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, wanita itu meninggalkanku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho.

Ya Allah….
Sekarang giliranku. Hari ini aku dapat pelajaran paling berkesan dalam hidupku. Pelajaran yang membuatku tertegun atas seorang istri kelak yang akan mengisi hari-hariku..Subhanallah..Walhamdulillah..Wa Laa ilaaha illallah…Allahu Akbar

Semoga pekerjaan, harta dan kekayaan tak pernah menghalangimu untuk tidak menerima pinangan dari laki-laki yang baik agamanya.. 
Baca Dong --►

Thursday, 24 July 2014

Sitemap

Baca Dong --►

Monday, 21 July 2014

How to find your life with the Limit of a Function in math. Find from now !

Temukan jati dirimu dengan limit fungsi dalam matematika :D


Hallo guys, udah lama nih baru bisa update tulisan lagi. Yah biasalah, sibuk ngurusin kerjaan nih buat biaya nikah, wkwk *seriusan loh ane -_-

Sekarang aku lagi nyoba rutin buat nulis nih, soalnya punya target untuk nyelesain novel dalam satu semester ini. Mumpung bulan ramadhan, aku bakalan lebih menghabiskan waktu soreku sambil nunggu buka puasa buat nulis.

Yap, kali ini aku mau nulis tentang matematika again, tentang matematika yang ada didalam diriku, tentang orang-orang yang belajar matematika, tentang apa manfaat matematika itu. Dan yang terpenting orang yang ngambil jurusan matematika tidak akan pernah menyesal, karena semua bidang ilmu membutuhkan matematika terutama kalkulus yang dipelajari di semua jurusan. *kata om ane nih, hehe

Itulah alasan ane ngambil jurusan ini. Prospeknya luas...

Sebelumnya maaf kalo ada salah kata, atau kata yang menyakitkan hati pembaca. Oke, selamat membaca J
.................

Lagu Best day of my life ciptaannya American Author aku pilih tuk menemaniku pagi ini.

Pagi ini aku bersih-bersih kamar, kebiasaan anak kos kalau lagi tak ada tugas untuk dikerjakan. Melihat kamar yang penuh debu dimana-mana membuatku tak nyaman untuk berada di kamar. Akupun mengambil kemoceng untuk membersihkan meja yang penuh butiran debu ini. Terlihat beberapa ekor semut hitam berbokong besar berbaris diatas meja lewat didepanku begitu saja. Lalu aku bertanya pada mereka,”what do you want?” (*tentunya aku berbicara dalam skala infrasonik dari 40 Hz sampai 60 Hz). Beberapa darinya melihatku, lalu menuju kearahku dengan membusungkan dada seperti mau menantangku. Sampai didepanku matanya menatap kearah wajahku sambil berkata, “kulit manggis sekarang ada ekstraknya loh”. *LOL, What the fvck about your story gaess....... kwokwokwok

Ok, sorry terbawa suasana mastin nih, haha

Next...

Selesai membersihkan meja, aku menuju lemariku untuk menata baju. Aku jarang sekali mencuci bajuku, hampir semua baju aku loundry. Sebenarnya aku tidak ingin  menggunakan uangku untuk loundry, walaupun faktor ekonomi tidak menjadi masalahku. Tetapi karena orangtua ingin aku mandiri dengan mencuci baju sendiri. Sambil menata baju aku menemukan jaket hitam yang sudah lama tak kusentuh. Dibalik jaket hitam bertuliskan integral ini banyak tersimpan cerita ketika aku masih menjadi seorang aktivis mahasiswa. aku terakhir memakainya adalah saat masih menjabat sebagai pengurus OMIK di Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika. Yah, aku berhenti memakainya di akhir semester 4 dan lebih menyibukkan diri di UKM Pecinta Alam. Sewaktu di semester 4, aku teringat selalu memakai jaket ini ketika memberikan bimbingan les privat pada seorang siswi SMA yang akan melaksanakan ujian nasional. Aku mengajar bimbel karena ingin seperti teman-teman yang mampu mandiri dengan tidak meminta minta lagi pada orang tua. #Cieee

Pada waktu itu aku inget betul sedang memberikan bimbingan materi tentang limit yang kudapat dari kuliah Kalkulus II yang waktu itu mata kuliahnya masih diajar oleh Bapak Abdul Aziz, M.Si. Aku suka kalo yang ngajar Bapak itu, kuliahnya bikin senam jantung. Wkwkwk. Tapi setidaknya berakhir dengan nilai yang sesuai dengan jerih payah kita, makanya ane seneng. Haha

Tapi kalo penjabaran tentang limit secara mendalam itu ada di mata kuliah Analisis Rill I dan II yang nantinya pembaca akan benar-benar mengerti betul konsep tentang limit.  Sebenernya di SMA juga pernah diajarin sih, tapi pada waktu kuliah inilah ane benar-benar mengerti akan apa itu Limit.

Bagi pembaca yang masih awam dengan pelajaran matematika yang satu ini, akan aku jelasin sedikit tentang limit. Kalau ada yang salah tolong dibenarkan ya nanti. Ini penjelasan limit kalau di bangku kuliah, yang tentunya sedikit lebih dalam penjabarannya

Ane akan mendefinisikan pengertian penting dari limit suatu fungsi. Pembaca akan memperoleh pengertian yang paralel dengan definisi limit suatu barisan. Gagasan secara intuisi dari suatu fungsi yang mempunyai limit L pada c adalah bahwa nilai f(x) sangat dekat dengan L untuk x yang sangat dekat dengan c. Akan tetapi kita perlu mempunyai teknik-teknik pengerjaan dengan gagasan dekat sekali, dan ini memerlukan penggunaan pengertian lingkungan dari suatu titik. Jadi pernyataan: fungsi  f mendekati L pada c berarti bahwa nilai f(x) akan terletak dalam sebarang lingkungan -ε  yang diberikan dari L,  asalkan kita mengambil x dalam lingkungan-ε  dari c yang cukup kecil, dimana x c. Pemilihan δ akan bergantung pada ε yang diberikan.  Kita tidak ingin terpengaruh  dengan nilai dari  f(c)  pada  c, karena kita hanya ingin memandang “kecenderungan” ditentukan oleh nilai dari f pada titik- titik yang dekat sekali (tetapi berbeda dari) titik c.

Agar limit fungsi ini bermakna, maka diperlukan fungsi f yang terdefinisi pada sekitar titik c. Kita menekankan bahwa fungsi f tidak perlu terdefinisi pada titik c atau pada setiap titik sekitar c, akan tetapi cukup terdefinisi pada titik-titik yang dekat sekali dengan c untuk menjadikan pembahasan menjadi menarik. Udah mulai pusing to, hha. Aku aja yang nulis juga pusing. Oke deh langsung aja ke bentuk definisinya :

Jadi maknanya, “Untuk setiap epsilon lebih dari nol, ada delta lebih dari nol sedemikian hingga x anggota A, dimana c tidak sama dengan x sedemikian hingga harga mutlak f(x) dikurangi L kurang dari epsilon”. Itu yang dinamakan makna, bukan membaca simbol kata Bapak Wahyu H. Irawan, M.Pd dosen Analisis Rill 2 ane. Haha

Langsung aja kita ke contoh biar lebih paham



Jawab :

Adib : 

Bukti ::

Pilih
       Maka

Terbukti bahwa limit x menuju 2 dari fungsi diatas hasilnya 1. 

Jadi, sebenernya konsep yang ada di sekolah itu cuman rumus praktisnya doang, kita ga pernah di kasih tau asal muasal rumusnya kayak gimana limit itu. Makanya aku coba berbagi ilmu yang kudapat dari bangku kuliah. J *baik banget ga sih gue, kurang apa coba. haha

Udah paham belom? Masih kagak ngerti ya, ? duhh

Ntar deh kalo udah menempuh mata kuliah analisis rill pasti tau tentang ini, dipelajari saja dulu. J sekarang integrasinya limit sama kehidupan sehari-hari yang pernah aku dakwahin ke seorang ukhti... cekidot

..... Back to bimbingan privat ....

Jadii, Aku inget betul pernah menjelaskan fungsi limit ini pada siswi bimbinganku dulu,

“Ini tentang limit, definisi limit menuju nol itu sebenarnya apa?” Ia mengajukan pertanyaan sembari menatap kedua mataku.

“Limit? Arti praktisnya adalah ‘mendekati’ dengan sedekat-dekatnya. Untuk limit x menuju nol berarti nilai x adalah mendekati nilai nol. Kalau kita dekati dari sisi bilangan negative, ambil saja contoh ‘negatif 0,00001’ dan dari sisi bilangan positif ambil saja contoh 0,00001.”

“Mm, berarti derajat kedekatan antara dua orang yang saling menyukai ada limitnya dong? Kalau limit-nya menuju nol berarti mereka sudah sangat dekat, iya, kan?”

          “kalau cara pandangnya seperti itu, ya bisa saja. Bagi dua orang yang sudah menikah, sudah tidak ada limit menuju nol lagi diantara mereka, nilai x sudah sama dengan nol. Tetapi untuk dua orang yang belum menikah, seperti Aliya dengan seorang lelaki yang Aliya suka misalnya, yang belum tentu nantinya menjadi suami Aliya, maka angka itu sangat besar,” Demikian aku menjawab.

          Aku nggak tau kenapa dia punya cara pandang seperti itu yang mau ga mau aku harus menjawab dengan pikiran orang dewasa, ciee padahal masih 19 tahun tuh. haha

Aku teringat itu lagi karena fikiran ini sedang mengalaminya sekarang, merasa angka-angka itu semakin besar kalau kita tidak segera menjalin tali kasih. *maklum udah waktunya berfikir dewasa sekarang,. J 

Dan alhamdulillah akhirnya siswi yang aku bimbing itu lulus dengan nilai yang memuaskan. Aku merasa bangga dapat membantunya walaupun hanya sedikit yang kuberikan.

Sekarang apa kabar dia? Nggak tau sudah dia dimana, nggak pernah contact dia lagi soalnya. Yaah, semoga dia sukses selalu lah. Amin J

Next... Jacket

Jaket ini selalu menjadi kenangan perjuanganku selama menjadi mahasiswa matematika. Sejak tahun 2012 aku sudah dijadikan sekretaris HMJ sama ketum HMJ. Makanya dalam kepanitiaan aku selalu jadi orang penting, hha *mulai sombong nih :P

Mulai dari Kompetisi Matematika jadi CO SC, dari SIGMA jadi SC juga, RAKER HMJ, Buka Bersama Maba, Study Banding ke UIN Yogja pun jadi moderator yang mewakili HMJ. Kenangan tersendiri dah pokoknya.

Tetapi ada sisi lain juga yang ga aku suka dari kegiatan HMJ, kayak waktu SIGMA. Aku selaku SC mau tak mau harus buat konsep yang mempressing mahasiswa baru. Dan hasilnya??? Tanya aja tuh mahasiswa angkatan 2012. Haha. Belum selesai bertanya pasti udah berubah 180 derajat tuh wajahnya. Kayak emoticon ini nih “ L “. Coba deh kita flashback bentar kayak gimana sih konsepnya, bikin penasaran yah, haha

Sebenernya konsepnya simpel, cuman kalo dipraktekin bikin 120 maba meletuskan api lava gunung semeru. Wkwk :P .... Banyangin aja deh, baru ospek kampus sama ospek fakultas langsung disambut ospek jurusan yang waktunya hampir sebulan.

Ospeknya ane bagi dalam 2 sesi, ospek ruangan sama ospek lapangan. Yang ruangan cuman dengerin pemateri trus ngresume materi. Selanjutnya tiap hari bawa tugas aneh-aneh yang panitia aja belum tentu tau maksud dari tugasnya. Soalnya kita ga ngasih tau langsung maksud tugasnya. Bayangin aja, kita pake kata kata paling puitis yang ngebuat mereka berfikir 7 kali. *wkwk, emang mau naik haji keliling 7 kali.
Belum lagi disuruh minta tanda tangan, ke semua angkatan yang ada dijurusan matematika. Kasihan sekali yah mereka :P

Selanjutnya ospek lapangan, yang ga mungkin aku critain ke publik. Soalnya rahasia tiap SC itu, haha

Tapi yang jelas, cuman berlangsung 2 hari kok. Dan isinyapun cuman ngebuat stress, sakit-sakitan, trauma, dan gangguan mental lainnya yang ga bakal dilupain seumur hidup. Wkwkwk

          Tapi kalo mereka tahu sisi positifnya itu bagus banget loh, ngebuat mereka jadi lebih berani hadapin dosen, terbiasa dengan tugas banyak, lebih mengenal apa itu matematika dan banyak lagi. J  Tanpa mereka sadari sifat sifat nyaman mereka di SMA akan terhapus sebanding dengan masa transisi menjadi mahasiswa.

Sampai sekarang aku masih ngrasa bersalah, karna udah menyengsarakan mereka. Jadi, atas nama diri pribadi minta maaf sebesar besarnya pada mahasiswa matematika angkatan 2012. J Maapin kakak eaaa, hehehe

............

Yah, namanya hidup pasti ada dua sisi lah, entah itu baik dan entah itu buruk. J

Selanjutnya ngomongin angkatanku selaku panitia, kali ini kepanitiaan kompetisi matematika. Kalian tau, berbulan-bulan kita mempersiapkannya. Yang ga cuman menguras tenaga dan fikiran, tapi juga qolbu dan iman. *so sweet ga sih

Kita berbondong bondong mencoba untuk menyatukan angkatan juga melalui acara yang dibilang paling besar di HMJ Matematika ini. Yang tadinya saling bermusuhan sekarang menjadi jalinan silaturahmi yang erat kebersamaannya. J

Dan, alhamdulillah berkat kegigihan angkatan kita yang udah bekerja sama bahu membahu, sukses menjadikan Kompetisi Matematika ini bergengsi di kalangan siswa SMA. Dari kejadian itulah aku mulai sangat respect sama saudara seperjuanganku. Tak ingin rasanya mengecewakan mereka, *hemmb J

Akhirnya, jaket HMJ Matematika ini tergantikan dengan PDH Abelian yang sering ane pake sekarang, walaupun kata tmen” cwo kalo pake PDH itu bikin malu karna bentuknya yang cucok deh boo. Hahaha

Yahh, intinya...

Tak kan kulupa karakter temen temen yang berwarna warni ini.

Mulai dari si Memed yang udah sejak lama memendam perasaannya ke mbak ummu, ciee. Apa kabar ummu sekarang med, haha.....Trus ada Rozikin yang kita sekelas selalu bingung dengan apa yang tiap kali dia mau omongin. Ada Atus, venny dan novita yang tiap kali jalan sama mereka bikin ketawa mulu. Trus ada si Yanto yang semangat hidupnya tinggi walaupun tiap hari mengeluhkan hidupnya. Haha

Trus ada Sisca yang sekarang masa ampun, photo session mulu dia. Trus ada si Lia yang ngomongnya nyampe sekarang masih kayak orang ketinggalan pesawat, cepet amat kalo ngomong. Hha Piss

Ada si Eris dan Intan yang waktu semester 1 kita sering jalan bareng. Ada pula Anggi sama khoir yang kayaknya mereka berdua kagak bisa lepas persahatannya tuh. Ada si Dia yg harusnya berterima kasih sama ane, karna sudah in a relationship sama si itu tuh. Selamat yah, Haha

 Trus ada Handrini, Ummu dan Sofi, masih inget banget dulu smester 1 kita sering belajar bareng juga. Ciee belajar. Haha... dan banyak deh personil dari kelas A yang ga bisa ane sebutin satu persatu. Bukan lupa, tapi ntar deh ane liat absennya dulu. Wkwk *Padahal yang jadi ketua kelas A kan ane tuh. Duhh sorry ya. Kelas A yang terbaik dah pokoknya . ;D

Sekarang pindah ke kelas B,  ada si Irfan yang selalu jadi dewa penolong kita kalo lagi kesulitan ngerjain tugas, tapi ga tau kenapa sekarang dia jadi tukang gossip ya. Tiap kali ketemu dia pasti gosipin ane, dan langsung nyebar tuh satu angkatan. *Duhh

Trus ada si Arif yang paling ane ingat adalah kepolosannya, haha pantes bu Leni nunjuk dia jadi ketua kelas. Hehe damai rif, dan ane respect ke dia karna pinter banget kalo masalah pemrogaman. Trus Ada si Jadit, wah ini anak berjasa banget bagi ane. Sejak di organisasi dia udah banyak berjasa buat ane, salut ane, respect for you

Trus ada si Sasi ketua HMJ ane tuh, haha... banyak banget dah kalo ngomongin sasi. Intinya dia itu orang yang selalu buat angkatan kita kompak. Ga rugi dia jadi ketua HMJ. Trus ada faiq yang kata temen temen udah tunangan nih, ciee

Trus ada Wahyuni yang sekarang jadi anaknya pak usman tuh kayaknya, ada si Enha yang bisa dibilang paling narsis pkoknya, ada si Zaki yang kata tmen” cwo cuek, pdahal kalo udah akrab anaknya asik loh. Trus ada si Lili yang sekarang udah in a relationship sama si Jamal. Ciee di tunggu traktirannya :D

Ada si Aswin yang kata temen-temen susah banget nyambungnya kalo ngomong sama tu anak. Haha

Ada si Agus yang ga nyangka nyampe sekarang masih betah aja sama si Feni. Padahal kalo dibelakang feni lirik lirik tuh. Wkwk... trus ada si ucup yang tiap ketemu cwek pasti pikirannya udah kemana mana, pantas saja cwe pada ilfeel sama lu, wkwk

Ada si radhit yang lebih milih baca novel daripada pacaran katanya. Trus ada si Rifqi yang jadi pemecah rekor karna orang yang paling sering ga masuk kelas. wkwk

Dan semua anak B yang lain, maaf ga sempet nyebutin satu satu ya J

Lanjut ke kelas C, ada si Afif yang sekarang jadi ustadz ane tuh, selalu menunjukkan bagaimana jadi Ikhwan yang baik J. Trus ada si Umam yang nyampe sekarang katanya masih mendem perasaan sama si Z..., hehe piss gaess

Ada Eny yang selalu dengerin curhatan ane kalo lagi gembira maupun sedih. Makasih banyak loh en. Smoga kau nanti dapet jodoh yang kau inginkan, Amin J Ada si Dipong yang sampai sekarang temen temen belum tau jati dirinya itu sebenernya cwek ato cwok, haha

Trus si Jazuli dan jamal. Mereka berdua kagak pernah pisah pkoknya. Kemana mana berdua mulu. Kasian kan mal, si lili ntu. Haha  ...  ada si Roni yang selalu takut sama dosen, haha nyampe sekarang masih saja sama

 Trus ada Alfu, Winda dan Fafika yang udah cukup banyak bantu ane selama semester ini.

 Trus ada hasbi yang pendiem. Ada si Firman yang selalu jadi partner ane dalam Job. Dan ada beberapa anak kelas C yang tak bisa di sebut smuanya.

Yah, ga terasa sekarang kita udah semester 7. Angka yang dapat menyebut kita sebagai angkatan tua. Dan tahun depan belum tentu kita bisa bersama lagi. Karena wisuda akan memisahkan kita. Mau tak mau perpisahan pasti akan terjadi............

Pokoknya terima kasih dah saudaraku seperjuangan. Kalian udah mewarnai hari hariku di matematika. Walaupun kalian masih berkelompok kelompok tapi kalian selalu menaruhku di tengah kelompok kalian. Karna itulah akhirnya aku mengenal karakter kalian masing masing. Terima kasih juga buat temen temen yang udah mau aku ajak jalan-jalan, buka bersama, jenguk orang yang aku sayang, jagain orang yang ane sayang, eaaa. Trus mengeksplore tempat baru yang belum kita tau. Dan memberikanku pengertian apa matematika sebenarnya.

Kali ini maaf cuman bisa memberi sedikit cerita tentang kalian, suatu saat nama kalian akan masuk kedalam novelku. Di tunggu saja

Now//

Terima kasih ya akhi wa ukhti atas doanya untuk masa depanku J

Terima kasih juga telah mendoakan azam’ku yang hanya Allah dan aku yang tau J

Dan terima kasih juga sudah mau berbagi suka duka, semoga kelak masih dapat terjalin tali persaudaraan kita. Aminn  J

Tak tahu akan jadi apa aku tanpa kalian. Semoga kita bisa lulus bersama tepat waktu. Dan Semoga kelak kita dapat berkumpul kembali untuk saling membagi cerita kita.

Dimanapun aku berada nanti. Aku janji, akan aku siapkan waktu untuk saat-saat kita bertemu kembali membawa suami/istri dan anak” kita agar dapat bercanda tawa dalam suka dan duka lagi. Trust me J

Hiks

*jadi galau nih


Dont be sad ya, Tataplah masa depanmu secerah sinar mentari. Kita semua pasti bersama kembali. J J J 

Kali ini lagu Good bye-nya Air Supply terdengar, ane gnti dah sama QS Ali Imran :112 biar lebih merasuk isinya tentang tali persaudaraan. Haha

Ok, mohon maaf ya kalo acak acakan tulisannya, soalnya tim koreksi dan auditor ane lagi pada pulang kampung. J

Selamat lebaran. Selamat berlibur temen temen, mohon maaf lahir dan batin ya

Minal aidzin wal faidzin J
........


Baca Dong --►