Sebelumnya mohon maaf kalau ada salah penulisan atau teori, karena
saya masih belajar. Kalau ingin memberi saran bisa komentar di bawah. Oke
selamat membaca...
Harapan sering kali membawa kita kepada hal yang kita
inginkan menjadi kenyataan. Tetapi sebenarnya tidak semua harapan dapat kita
jadikan kenyataan. Nanti akan saya jelaskan
Sewaktu aku belajar mata kuliah Analisis Real beberapa hari
yang lalu di sebuah ruangan yang berdiameter kira kira 6 x 5. Dengan AC yang
selalu mengeluarkan udara sejuk, aku terinspirasi oleh kata-kata dosenku dari jurusan
matematika di sebuah PTN di daerah Malang. “Memang aneh rasanya apabila kita
tidak bisa mendapatkan apa yang kita harapkan walaupun kita sudah berjuang
keras, seperti bilangan undifinite ini”. Itu kata-kata yang saya rekam dalam
otak yang berkapasitas ribuan Giga byte ini. Dari situ aku berfikir sejenak
...........
“Uh, begitu”, kataku setelah dosen jelasin panjang lebar.
Akhirnya aku membuat artikel ini dengan menggabungkan beberapa teori yang ada
dari buku-buku tebal yang ku baca di perpustakaan besar sambil baca-baca komik dikit.
Hehe
Oke kembali ke teori, bahwasanya harapan itu tidak pernah
sirna, harapan itu seperti lilin, mampu menghidupkan kembali sebuah lilin cinta
yang mati, lilin harta yang habis, dan lilin kasih sayang yang meredup. Mungkin
aku tidak bisa menjelaskan panjang lebar di sini, tetapi aku harap dari cerita
yang aku tulis dibawah ini, pembaca mampu memahami maksud dari kata harapan.
Berikut ceritanya,
Ada sebuah cerita tentang seorang pedagang yang selalu
menggenggam erat harapannya. Sepasang suami istri menggelar dagangannya di
trotoar jalan. Saat itu petang turun terburu-buru. Lampu jalan tak cukup terang
menerangi dagangan mereka. Di kanan kiri tumpukan puing-puing bongkaran pasar
mengepung. Di depan berlalu lalang kendaraan dengan langkah cepat. Siapa pula
yang tertarik membeli? Namun, mereka berdua silih berganti menyapa dan
menawarkan dagangan. Kaos anak warna-warni, kaos kaki sepasang sebungkus tiga,
rok kecil, dan entah apalagi. Lalu seseorang bertanya, “ wahai suami istri
pedagang, mengapa kalian yakin ada yang membeli dagangan itu. Bagaimana kalian bisa
menjajakan barang di tempat remang-remang dan riuh seperti ini?”
“kami tak kehilangan harapan,” begitu jawabnya. “Itulah
satu-satunya kekuatan kami. Kami tak tahu apa dan bagaimana membesarkan usaha
ini, namun kami tahu harapan takkan pernah meninggalkan mereka yang
menggenggamnya.” Jadi, berterima kasihlah pada orang-orang kecil yang
memberikan teladan dan menebarkan harapan perbaikan hidup pada kita. Mereka
tiang penyangga yang menahan langit dari keruntuhan. Mereka peredup terik
mentari kehidupan yang ada kalanya terasa panas membakar.
Dari cerita diatas, aku harap pembaca tau apa itu harapan, kalo
nggak tau ya googling ajalah, hehe. Kembali ke teori yang kedua yaitu satu
bilangan yang disebut undifinite disimbolkan dengan (∞). Dalam dunia matematika undifinite itu berarti
banyak sekali sampai tidak bisa terhitung dan dinamakan undifinite. Berikut
penjelasan teorinya secara matematis yang akan mengarah kepada satu harapan,
Diketahui bahwa :
1/∞=0
karena 1/0≈∞
Atau
1/0 =∞ (kalau nggak percaya hitung pakai kalkulator)
Nah, dari konsep diatas didapat bahwa
satu dibagi dengan nol sama dengan bilangan yang jumlahnya banyak sekali sampai
tak terhitung. Itu berarti kalau diaplikasikan satu itu sama dengan saya, atau
kamu yang berjumlah satu. Lalu nol itu harapan kita, dan ∞ atau undifinite itu banyaknya
harapan yang kita dapat. Maka kesimpulannya, kalau kita tidak mengharap apa-apa
dariNya, kita akan diberi jalan untuk meraih harapan yang tiada terhitung
tersebut.
Tetapi apabila kita berharap sedemikian
besar. Example :
1/1000000=0,000001
Penjelasannya,
Apabila kita mempunyai sejuta harapan
(1000000) maka kita hanya akan mempunyai peluang yang sangat sedikit sekali
(0,000001) untuk mendapatkan harapan itu.
Bagaimana ? bisa dimengerti kan,sekarang
sebagai contoh yaitu suatu perasaan seseorang. Apabila kita mempunyai perasaan
terhadap seseorang, dan perasaan itu sangat berlebihan maka jangan harap kamu
akan mendapatkan orang yang kamu sayangi atau cintai seperti konsep diatas.
Jadi kesimpulannya, aku cuma mau bilang
kalau berharap lebih itu boleh saja, asalkan tidak berlebihan. Karena Tuhan
selalu memberi sesuai batas kemampuan kita, tidak lebih. Dan juga Tuhan selalu
memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan.
>> Kata Bijak hari ini ;
>> Disp (‘setiap pria dan wanita
yang sukses adalah pemimpi-pemimpi besar. Mereka berimajinasi tentang masa
depan mereka, berbuat sebaik mungkin dalam setiap hal, dan bekerja setiap hari
menuju visi jauh ke depan yang menjadi tujuan mereka. Brian Tracy’);
>> End;